Jumlah korban gempa yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat dan Bali terus bertambah. Hingga Senin (13/8), sebanyak 436 orang meninggal dunia.
Angka ini meningkat drastis dari pekan lalu. Pada Rabu (8/8), angka korban tewas yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah 131 orang.
"Jumlah 436 orang meninggal dunia tersebut adalah korban yang sudah terdata oleh Kepala Desa dan babinsa. Korban yang sudah terverifikasi dan ada surat kematian di Dinas Dukcapil tercatat 259 orang. Sisanya dalam proses administrasi di Dinas Dukcapil masing-masing kabupaten.
"Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa," sebut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Sementara itu, korban cedera mencapai 1.353 orang, dengan 783 di antara mereka mengalami luka berat.
Bantuan dan kerugian
Menurut Sutopo, distribusi bantuan logistik ke pengungsi juga terus dilanjutkan ke seluruh pelosok daerah yang terdampak gempa.
Bantuan mencakup tenda, selimut, makanan siap saji, terpal alas tidur, MCK, air bersih, perbaikan jaringan komunikasi, penerangan atau listrik, kendaraan untuk distribusi logistik, dan kebutuhan dasar sehari-hari.
Akan tetapi, tim penyalur logistik menemui kendala serius berupa banyaknya akses jalan yang rusak.
Untuk mengatasi ini, tiga helikopter dari BNPB, TNI dan Basarnas digunakan untuk distribusi bantuan ke daerah terisolir.
Hak atas foto Antara/ZABUR KARURU
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjgr7vMyI7dAhXbb30KHRHQDt0QFjAFegQIBxAB&url=https%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Findonesia-45165817&usg=AOvVaw3bQH50gQbPOSS1XYQEshEy
No comments:
Post a Comment